Rabu, 06 November 2013

Sejarah SMPN 1 Cirebon

Ini sejarah tentang sekolah saya, SMPN 1 Cirebon

Jika kita melihat bangunan fisik dari SMP Negeri 1 Cirebon yang masih mempertahankan bentuk aslinya, maka kita langsung dapat mengambil kesimpulan bahwa sekolah ini dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Tapi memang benar, sekolah ini dibangun jauh sebelum masa kemerdekaan. Sejarah sekolah ini terbilang panjang, berikut sejarahnya.

  

Berikut catatan sejarah dari sekolah ini:

1. MASA PEMERINTAHAN HINDIA-BELANDA (1925-1942)

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kota Cirebon ini terletak di Jalan Siliwangi nomor 125. Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda namanya MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). MULO juga merupakan SMP pada masa itu. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs artinya "Pendidikan Dasar Lebih Luas". MULO juga menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya.
Bangunan ini berdiri diatas tanah kurang lebih luasnya 6.120 m2, bangunan ini awalnya terdiri dari Ruang BP, Ruang Tamu, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kantor, Ruang Kesenian, lima ruang kelas yang membujur dari Barat ke Timur, lima ruang kelas yang membujur dari Utara ke Selatan, Aula, Ruang Penjaga Sekolah, dan Rumah Kepala Sekolah (sekarang dipakai Rumah Dinas Pemda).

2. MASA PEMERINTAHAN JEPANG (1942-1945)

Pada masa Perang Dunia ke- 2, Indonesia jatuh ke dalam kekuasaan Jepang. Pemerintah Jepang mengganti nama MULO menjadi Chu Gakko (Chu = Tengah, Gakko = Sekolah). Semua sekolah yang berbahasa pengantar Belanda, serentak diganti bahasa pengantarnya menjadi Bahasa Indonesia. Karena tidak terbiasa, guru dan murid merasa kesulitan dalam belajar Bahasa Indonesia, Nippon-go (Bahasa Jepang), taiso (senam), dan kergiatan-kegiatan lain. Sebelumnya, baik guru maupun murid lebih terbiasa berbahasa Belanda.

3. MASA NEGARA PEMERINTAHAN INDONESIA

Pada pertengahan Agustus 1945, Pemerintah Jepang menyerah kepada Sekutu. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat, nama Chu Gakko pun diganti lagi menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP Negeri Cirebon).
Nama SMP Negeri Cirebon bertahan selama sepuluh tahun (1945-1955). Pada tahun ajaran 1955 pemerintah Republik Indonesia membuat satu SMP Negeri lagi yaitu SMPN 2 Cirebon demikian pula SMP Negeri Cirebon menjadi SMP Negeri 1 Cirebon.
Melalui SK Mendikbud No. 034/0:97 tanggal 7 Maret 1997 nama SMP diubah menjadi SLTP, maka bergantilah SMPN 1 Cirebon menjadi SLTP 1 Cirebon, tapi diubah lagi menjadi SMPN 1 Cirebon karena terjadi perubahan Nomenklatur pada 1 Januari 2004.

 Kepala Sekolah

  1. Vander Mulen (1926-1937)
  2. Agme (1937-1938)
  3. Vander Berg (1938-1939)
  4. Nona Wear (1939-1940)
  5. De Yong (1940-1942)
  6. Rd. Adjat Sudrajat (1942-1945)
  7. Yuda Kusuma (1945-1946)
  8. A. Pangabean (1946-1948)
  9. Djuhaeni (1948-1950)
  10. M.S. Dasoeki (1950-1967)
  11. Slamet Rahardjo (1967-1976)
  12. I. Hadi Soerojo (1976-1985)
  13. Radiyanto (1985-1986)
  14. Sulan Setiawan (1986-1987)
  15. Ratma Suryana (1987-1988)
  16. Rd. Suyamin Ilyas (1988-1997)
  17. Sukim Marabunta (1997-2001)
  18. Drs. Salmon (2001- Feb. 2007)
  19. Drs. Tata Kurniasasmita, MM. (Feb. 2007- Des. 2007)
  20. H. Djaja Kartamihardja S, S.Pd. (2007-2009)
  21. Drs. Tusman M. Pd. (2009-2013)
  22. Karnadi S.Pd M.Hum (2013-sekarang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar